• This is default featured slide 1 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 2 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 3 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 4 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

  • This is default featured slide 5 title

    Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by NewBloggerThemes.com.

Akhir Sifat Pelupa

          Pada pagi hari yang suasananya mendung. Varrick akan berangkat ke sekolah. Ibunya berkata “Varrick jangan lupa membawa jas hujan”. Varrick menjawab “ iya bu”. Pada saat di perjalanan dia berhenti di pertigaan untuk menunggu angkutan umum. Lalu ada angkutan lewat. “Pak angkot oi!!!” kata Varrick. “Iya dek sebentar” kata supir angkot. “Turun mana dek” kata supir angkot. “Turun perempatan pasar baru pak” kata Varrick. “ Ya dik” kata supir angkot.Setelah turun dari angkot hujan deras pun langsung turun dan membasahi Varrick, dia tidak mencari tempat untuk berteduh terus lari sampai ke sekolah. Sesampainya di kelas ia diolok – olok oleh temannya.
           
              Pada saat pak Suparman masuk “Varrick kok basah semua?” katanya. Jawab Varrick “iya pak tadi kehujanan dan saya lupa bawa jas hujan pak”. “keluar sana!!! keringkan dulu badanmu dan buku – bukumu juga” kata pak Suparman. Varrick keluar dengan tertunduk lesu. Pada saat sudah kering Ia langsung masuk ke kelas. Lalu ia ditanya oleh pak Suparman “Varrick mana PR matematikamu. “Lupa pak” jawab Varrick. “keluar sana !!! kerjakan dulu PR matematikamu itu dan hukumannya kerjakan 1 soal 50 kali dan itu ada 10 soal berarti 500 kali” jawab pak Suparman.
           
              Pada saat tiba di rumah ia lupa memberi makan kucingnya. Lalu kucingnya mengotori dapur. Ibunya datang dan melihat kelakuan kucing Varrick. “Ya allah Varrick kamu lupa lagi memberi makan kucing” kata ibunya. “iya bu”. Varrick langsung terkena tamparan ibunya. Ibunya sangat marah besar terhadapnya karena makanan yang telah dimasak ibunya di habiskan kucingnya. Pada malam harinya Varrick langsung tidur dan dia lupa mengerjakan PR matematikanya.
           
             Keesokan harinya saat Varrick ditanya oleh pak Suparman “mana PR dan tugas hukumanmu??”. Varrick menjawab “PR? Tugas Hukuman apaan pak”. “PR matematika dan tugas hukuman apakah kamu mengerjakan itu?” kata pak Suparman. “Belum pak lupa” kata Varrick. “Ayo ikut bapak ke ruang kepala sekolah” kata pak Suparman. Karena dia selalu lupa apa yang telah diperintah seseorang dan inisiatifnya gurunya membawa ke ruang kepala sekolah. Sesampainya di ruang kepala sekolah, kepala sekolah hanya menceramahinya dan Varrick mendengarkannya. Pada saat di kelas hutangnya ditagih oleh temannya bernama Patrick. “Mana Hutang mu Rick” kata Patrick. “ oh ya aku lupa uang ku ketinggalan di rumah” kata Varrick. “teman – teman tonjoki Varrick sampai seluruh badannya memar” kata Patrick. Pada saat itulah Varrick menangis kesakitan. Akhirnya Varrick di bawa ke UKS oleh pak Suparman.
                
              Pada saat perjalanan ke rumah Varrick kepikiran dengan hutangnya dan sifat yang selalu lupa. Kelupaanya itu juga merambat pada cara menyebrang jalan. Ia langsung menyebrang tanpa melihat kanan kiri akhirnya Varrick tertabrak mobil. Lalu pengemudi mobil itu turun dan berkata “Ya Allah anak ini mengalami luka di kepala belakang yang parah aku harus cepat membawanya ke rumah sakit”. Sesampainya di rumah sakit. Dokter berkata “ Ia terkena gegar otak yang parah”. Pada saat itu ibunya Varrick datang dan menangis. Pengemudi itu berkata “ saya akan bertanggung jawab sampai Varrick sembuh tuntas.

                1 Bulan kemudian Varrick sembuh total dan Ibunya sangat bahagia. Ibunya berkata “Terima kasih ya Allah telah menyembuhkan anakku”. 1 Minggu kemudian varrick dapat mengingat dan inisiatifnya seperti manusia normal. Akhirnya Varrick menjadi pandai dan selalu mengerjakan tugas sekolah dan tugas apapun. Saat penerimaan raport biasanya ibunya kecewa dengan hasil raportnya. Setelah ibunya membuka tidak disangka – sangka Varrick mendapat peringkat teratas. Akhirnya Varrick sembuh dari sifat pelupanya.

Share:

MAJAS


Majas adalah adalah  bahasa kias dan indah yang di gunakan untuk mempercantik  susunan kalimat yang dipergunakan untuk tujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.

Majas terdiri dari :

1). Majas Perbandingan;
2). Majas Pertentangan;
3). Majas Sindiran;
4). Majas Penegasan.

1.     Majas Perbandingan

Majas Perbandingan adalah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Jika diperhatikan dari cara pengambilan perbandingannya.

Majas Perbandingan Terdiri Atas:

1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a)      Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b)      Raja siang keluar dari ufuk timur
c)      Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d)      Harta karunku (sangat berharga)
e)      Dia dianggap anak emas majikannya.
f)       Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a)   Ia terkenal sebagai buaya darat.
b)   Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c)   Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d)   Melati, lambang kesucian
e)   Teratai, lambang pengabdian

6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
 
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.

b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8. Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.


2. Majas Pertentangan 

Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”.

Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut:

1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?


3. Majas Sindiran

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca.

Majas sindiran dibagi menjadi:

1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.


2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!


4. Majas Penegasan

Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.

Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut:

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.


3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

'4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?

Source: http://www.kopi-ireng.com




Share:

About

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.